Welcome to MAGUS World !!!

"ch....-chan?!" Ichiko kaget orang yang baru pertama kali dia temui itu memanggilnya dengan diakhiri -chan.

"Ka-kau.....yah.....aku berterimakasih kau telah menyelamatkanku...."
"Tapi.....siapa kau?Dan lalu.....di mana ini?" tanya Ichiko.
"Ugh......." Ichiko berusaha menahan rasa sakitnya.
"O-orang ini......bukan magus sembarangan.....dia.....cukup kuat...." pikirnya.

Ichiko masih menatap Izark dengan tatapan hati-hati.

"hahaha Ichiko chan... " Izark tertawa kecil
"Mungkin kamu sudah tidak ingat... tapi kita pernah bertemu... dulu sekali..." Izark menerawang.

"tenanglah..." Izark menepuk kepala Ichiko dan berdiri. "Saat ini kamu berada di mansion ku.. disini adalah kediaman keluarga Airies Kiriko... dan aku pemilik mansion ini, Izark Airies Kiriko." Izark menjelaskan

"Selama kamu berada disini... " Tambah Izark. "Aku... akan menjamin keselamatanmu..."

"Sekarang kembalilah beristirahat..." kedua maid itu menundukkan kepala sebelum Izark meninggalkan ruangan.

"Mungkin... kamu tidak akan ingat... Ichiko chan... " Pandangan mata Izark terlihat sedih. lalu dia meninggalkan kamar itu.

"Izark kun..." Nell berdiri di depan Izark. wajahnya terlihat khawatir

"Tidak ada apa - apa!" Izark meninggalkan Nell.

"Izark kun..."

"Aaakh....."
"Siapa sebenarnya orang ini....."
Ichiko mencoba berpikir keras namun tidak dapat mengingatnya.
"Sudahlah....yang penting sekarang....aku harus mengutamakan pemulihan tubuhku....ugh.....sial....memang masih tetap saja sakit yah...."
"Haaah....mungkin untuk beberapa saat aku tidak akan bisa bergerak....."
Ichiko kembali tidur di tempat tidrunya itu, dan saat dia lihat ke sampingnya, dia melihat sebuah kotak violin beserta isinya diletakkan di atas sebuah meja.
"Violin yah....."
Ichiko memandangnya dengan tatapan sedikit haru.
"Kalo keadaanku sedikit baikan....mungkin bisa kali yah violin itu kumainkan...."
Ichiko mulai memejamkan matanya dan kembali beristirahat.
Dia nampak mempercayai kata-kata orang yang menyelamatkannya itu.

Sementara itu Anna mencari Ichiko.....
"Ichiko Oneechan....!" teriak Anna sambil berlari tanpa arah mencari Ichiko. Rupanya saat dia kembali membawa obat-obatan Ichiko telah menghilang. Maka Anna pun harus mencari Ichiko segera karena takut jika Ichiko dibawa Unnatural.
Anna berlari kesana kemari tapi tidak menemukan Ichiko.
"Oneechan hiks hiks hiks hiks T_T" Anna menangis karena merasa bersalah.
Akhirnya Anna menangis di pinggir jalan....tak ada orang yang lewat jalan tersebut saat itu.

Di kamar Izark.

Triiittttt
HP Izark berbunyi,
"Ya... ah... nenek..." Jawab Izark.
"Ya... aku baik baik saja disini... bagaimana London?"
"Hmm... Federasi ya..." Izark memegang kepalanya. "Tidak apa - apa nek... nenek tenang saja... aku sudah meminta walikota menutup mulutnya..." Izark pergi ke baranda.
"Pokoknya nenek tenang saja... pikirkan saja perusahaan dan federasi... aku disini baik - baik saja..." Izark mematikan HPnya

"hahhh...."Izark mendesah. "Rupanya Ichiko san benar - benar tidak mengingatku..."
"Ya sudahlah... aku sudah menaruh violin kesayangannya di kamarnya..."
"Semoga saja itu bisa membantu... Nell! " Nell keluar dari balik pilar

"Izark kun memanggil? "

"Tolong cari info mengenai Anna chan... " Izark memandang kota. "Sepertinya Ichiko chan khawatir terhadapnya... "

"Anna?"

"Ya. Anna. aku mau... selama Ichiko chan disini... dia mendapatkan apa yang dia inginkan." Tutup Izark.

"Siap. Izark kun..." Nell pun menghilang.

Malam harinya.
Ichiko mulai membuka matanya.Dia bangun dari tidurnya.
"Ugh......yah.....sudah lebih baik sich rasanya....sekarang...."
Ichiko mencoba bangkit dari tempat tidurnya, tubuhnya memang masih terasa sakit. Tapi dia sudah mulai dapat berjalan lagi, walaupun masih tertatih-tatih.
"Ugh.......haha.....memang tidak mungkin yah sembuh begitu saja....ahaha....."
Ichiko mengambil violin yang ada di dekatnya itu, dia melihatnya sejenak dan merasa teringat sesuatu.
"Rasanya.....violin ini......aku pernah mengetahuinya....."
"Ugh....gawat.....aku tidak bisa mengingatnya......sial...."
Ichiko mulai berjalan ke beranda, dia masih memegang violin itu.
"Hmm.....aku tidak mengerti kenapa....tapi rasanya.....sudah lama aku tidak memainkan violin...."
Ichiko mulai memainkan violin yang dia pegang itu dengan sangat indah.
Alunan-alunan melodi yang dikeluarkannya memenuhi mansion Izark di malam itu. Bulannya pada malam itu terlihat sangat besar dan indah.

Di tempat lain, Akira sedang berjalan sendiri..

"Cih, sepertinya keadaan bertambah buruk saja !", kata Akira dalam hati.

"FALCON NIGHT !"
Dalam sekejab puluhan Unnatural pun hancur dengan sendirinya saat Akira menggunakan Levantinenya.

"Kenapa dengan Unnatural ini !?"
"Kenapa begitu banyak jumlah mereka !?"
Puluhan Unntural pun menyerang Akira tanpa ada habisnya. Walau Akira dapat mengimbanginya jumlah mereka yang terlalu banyak membuatya lelah juga.

"Hosh..hosh..."
"Akhirnya selesai juga...", ucap Akira pelan setelah mengalahkan Unnatural terakhir. Tapi saat dia hendak beristirahat...

Plok, plok, plok. Suara tepuk tangan pun tiba-tiba muncul.
"!!!"
"Kau....!?", teriak Akira pada figur misterius tesebut.

Figur misterius itu mendekat dan memberikan sebuah surat ke Akira. Di surat tersebut bertulisakan "Federation's Level-1 Order".

"Level-1 ? Ini merupakan perintah tertinggi Federasi !"

Akira lalu membuka surat tesebut dan membacanya :

Quote :

Kepada Level-A Magus Akira dan Ichiko,
Federasi menemukan bahwa sumber dari ketidak seimbangan Unnatural yang terjadi di Kiseki memiliki hubungan dengan Saint Arcana. Kalian berdua diperintahkan untuk menyelidikinya sebelum Guardian dan Balancer bertindak. Licensed to Kill telah diberikan untuk kalian berdua.

Ketua Biro Penyelidikan Federasi Magus,
Anne Christfield.

"Ini..."
"Jangan - jangan Federasi berniat memulai perang dengan House of Spirit dan Foundation.", ucap Akira pelan.

"No, is not like that, Akira." jawab laki - laki itu menggunakan Bahasa Inggris yang cukup fasih.
"You only need to investigate it. Avoid unnecessary contacts with other as much as possible."

"Baiklah.." jawab Akira.
"Aku harus memberitahu Ichiko tentang ini...tapi dimana dia ?"

"Don't worry Akira, my agents already found out where she is."
Pria tersebut pun menyerahkan sebuah peta pada Akira.

"Hmm, kau memang bisa di andalkan...Anne Christfield."
"Tapi bagiku kau terlihat lebih "tampan" jika kau tidak berpura - pura jadi laki - laki, Anne."

Anne pun terdiam, lalu segera memutar badannya ke belakang.
"Ini adalah tugasku, Akira-kun." ucapnya sambil tersenyum manis. Dalam sekejab dia pun menghilang.

"Hmmph, dasar gadis yang aneh..."
"Saa, mari kusampaikan perintah ini pada Ichiko.

Lalu,...

Izark sedang minum teh di berandanya ketika mendengar Ichiko memainkan violinnya
"Ini..." Izark menhentikan laju cangkirnya.
"Tidak kusangka...Ichiko chan..." tanpa disadari air mata keluar dari mata Izark.
"Ah..." Izark kaget.
"Kenapa ini!?" Izark mengusapnya
"Ini... air mata...?" dia memandangi bekas air mata di tangannya.
"Tapi kenapa..." Izark terus meneteskan air matanya.
"Air mata ini... tidak bisa berhenti mengalir..."

Suara violin yang indah itu terus mengalun di seluruh mansion Izark.

Sementara itu di Kiseki.
Nell baru saja menghabisi beberapa unnatural yang muncul.
"wah wah" Nell berdiri diantara mayat - mayat unnatural yang mulai menghilang
"Ramai sekali malam ini..."
"hmm...?" Nell melihat sesosok anak yang mirip dengan Anna.

Nell pun menghampiri Anna.
"Kamu...?" Nell bertanya.
"Anna ya...?"

Beberapa saat kemudian, Ichiko pun mulai menyelesaikan permainannya.
Ichiko sedikit berkeringat dan terlihat lelah.


"Ugh......"
"Aha....haha.....sudah lama sekali aku tidak memainkan violin....."
"Syukurlah aku masih bisa....."
"UGH.......lagi-lagi....."

Namun beberapa saat setelah Ichiko menghentikan permainannya, dia kembali pingsan. Keadaan badannya masih buruk, dan masih belum ada tanda-tanda akan pulih. Dia mulai berkeringat lagi. Napasnya mulai tidak beraturan.

"Siapa kamu?" tanya Anna cepat-cepat menghapus air mata lalu mimiknya jd serius.
"Dari mana kamu tau namaku Anna? CEPAT JELASKAN!" bentak Anna manja kayak anak kecil.
Orang itu hanya tersenyum.
"Aku Sedang mencari Ichiko Oneechan! JAdi jangan ganggu aku >.<" kata Anna
"lg pula...seandainya kita berbeda aku juga tak mau bertarung denganmu..masih ada urusan yang harus ku selesaikan..yaitu Ichiko Oneechan!" lanjut Anna dengan wajah serius dan tangannya siap2 meraih pisau dagingnya.

BRAK
Pintu kamar Ichiko terbuka keras. para Maid yang sedang menyelimuti Ichiko menunduk hormat pada Izark kemudian mundur.

Izark mendekati ranjang Ichiko.
"Ichiko chan..." Izark memandangnya dengan pandangan sedih.
"Ternyata... kamu masih ingat lagu itu..."
"Lagu yang dimainkan ketika orang tuaku terbunuh..." Aura menyeramkan keluar dari tubuh Izark.

Triiiitttt
"ya..."Izark mengangkat HPnya

"Tuan Izark!" Salah seorang pelayan menghubungi Izark. "Tuan Akira sedang menuju ke sini!!! mohon petunjuk anda!!"

"Akira chan..." Izark terlihat kesal. "Mau apa dia disaat aku sedang begini!?"
"Pasang pengawal!!" perintah Izark.
"Amankan Mansion!! gunakan protokol kamuflase standar!!"

"SIAP!!" para pelayan pun mulai membentuk formasi pengamanan.

Akira pun memasuki gerbang mansion Izark.

di depannya, seorang pria berjas menunggunya,
"Tuan Akira..." Sapa pria itu.
"Anda sudah ditunggu... mari ikut saya..."

Akira ikut pria itu. dan akhirnya sampai di taman depan mansion Izark yaitu air mancur. Izark berdiri di depan air mancur. aura membunuhnya terasa sangat kuat sehingga pelayan itu pun cepat - cepat permisi.

"Akira chan... "Izark memandang Akira dengan sangat tajam dengan matanya bersinar kemerahan. Angin pun bertiup kencang dan mengibaskan rambut Izark

Di Kiseki
belum sempat Anna mengeluarkan senjatanya, Nell memukulnya hingga pingsan.
"Wah wah... gadis kecil yang bersemangat..." Nell menghela nafas
Nell menggendongnya. "Oke..." tiba - tiba terasa aura membunuh Izark yang begitu kuat.
"Izark kun!!" Nell segera melesat kembali ke mansion Izark sambil membawa Anna

Ren memandang Nite dgn seksama."Arara... Hari ini aku bertemu benyak orang yang menarik, yah" Gumam Ren disambut anggukan dari Barth."Namaku...." Ren berhenti sejenak "Ren Ichijou. Ah ya, Aku juga tidak mempermasalahkan siapa kamu sejak awal kok.""Terima kasih sudah menolongku, tapi aku harus pergi sekarang, bye~"Ren membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Nite.Kemudian...

"Ukh...." Anna terbangun. Rupanya dia di sebuah tempat yang luas.
"Kamar yah ini...kamar siapa?" tanya Anna pd Diri sendiri.
Lalu ia mencoba bangun dan melihat kanan dan kiri.
"I..Ichiko Oneechan..."serunya kaget karena Ichiko ada disampingnya.
Ia melihat Ichiko sepertinya tidak apa-apa namun ia melihat keringat yang keluar dari tubuh Ichiko.
Anna mencoba berdiri dan berjalan keranjang Ichiko. Saat itu keadaan sepi dan tak ada orang. Hanya mereka berdua.
Anna naik ke ranjang Ichiko dan memeluknya.
"Oneechan..." kata Anna pelan tersenyum sambil memeluknya.
"Aku berikan setengah energiku..." kata Anna sambil memeluk Ichiko dan aura warna biru keluar disekitar mereka berdua.
Setelah beberapa lama aura itu hilang. "Akh capek sekali..tp demi orang yang telah menolongku aku tidak masalah.." kata Anna lalu memeluk Ichiko dan tidur zzzzzzz.

....

"Hmmp... nafsu membunuh yang menarik."
"Apakah ini sambutanmu terhadap tamumu ?" jawab Akira sambil tersenyum sinis. Lalu...

"Tapi, rupanya kau tidak tahu siapa yang kauhadapi.."
Wush! Brakk !
Tanpa sebab yang jelas beberapa lantai rumah Izark pun hancur berantakan. Akira pun tiba - tiba telah berada di belakang Izark dan mengenggam Nobelliung tepat di depan lehernya.

"Aku bisa saja membunuhmu sekarang, tapi..."
"Aku tidak suka membunuh manusia."
Akira lalu menarik kembali pedangnya.

"Saa, apa aku bisa bertemu Ichiko, Izark-san ?" ucap Akira sambil tersenyum.

Kemudian...

Suiren pergi masuk ke dalam rumah Izark melalui jalan belakang..
"Besar sekali yah rumahnya dan ada apa ni kenapa banyak sekali penjaga?????"

suiren masuk ke dalam rumah tanpa ketahuan oleh semua penjaga

"ahaha... walaupun penjaganya banyak tapi mereka itu bodoh semua!""ahahahaha!!!!!"
"Kenapa lantainya??? blom d servis yah??? ahahahaha!"

lalu....

"Such a determined word, for someone like you," Firenze duduk di tembok rumah Izark, melihat pada mereka berdua. di sebelahnya, ada seorang gadis yang baru duduk. tampaknya gadis itu tidak punya kekuatan spesial apapun.

"Well, this is going to be interesting," katanya lagi, "dan... maaf Izark kun, aku pergi tiba-tiba kmarin."

then....

Merasakan sebuah arcana yang besar Ray pun menjadi penasaran....
sepertinya ia pernah mengingat arcana itu....

"aku pernah merasakannya... arcana ini....... dan ada satu lagi......"
" ! "
"arcana yang satu lagi ini......." wajah Ray tampak kaget....

dengan segera ia pun pergi menuju tempat arcana itu muncul....

"Ah, Ray-san juga sedang menuju ke sini rupanya," Firenze melihat ke arah ray akan datang.

"Menarik, pertarungan ini..."

Ray pun sampai ditempat Firenze...

"kau.... guardian?"
"apa yang terjadi disini.....?"

Ray melihat ke arah Akira dan Izark
"orang itu.... Akira kan.... lalu yang satu lagi... siapa dia..?"
"ia pasti bukan sembarang Magus...."

"Memang bukan..." sahutnya santai, "dan aku ini memang guardian."

"Izark Airies, salah satu Magus terkuat dan terpandang di kota ini. dan sepertinya mereka akan bertarung... meski jika iya, pemenangnya sudah ditentukan..." dia tersenyum sinis...

lalu Ray...

Ray juga merasakan samar2 ada suatu arcana yg ia kenal...

"arcana ini..... anak kecil yang waktu itu... Ichiko...."

*keadaan disini sudah mulai aneh... Akira bodoh... ia menantang... orang yang salah..
*tapi aku juga.... guardian ini..... sepertinya bukan guardian yang biasa... aku merasakan suatu aura yang berbeda...
*: dalam pikiran Ray

Ray pun tetap mengawasi mereka dari jauh bersama Firenze...

"wah wah wah... Akira chan..." Izark justru tertawa
"apakah kau yakin dengan tindakanmu?" mata Izark menyipit

sedetik kemudian Akira menyadari bahwa Nell berada di sampingnya dan menempelkan pistol tepat di pelipis Akira.
"aku tidak akan membiarkan siapapun berbuat macam - macam pada Izark kun!" Rambut Nell sampai berkibar karena aura yang dipancarkannya.

"Aku tidak suka bertarung di mansionku sendiri Akira chan... apalagi di depan tamu - tamuku..." Izark melihat ke arah Firenze dan Ray.

"hmm... sepertinya tempat pesta sudah berubah... kalian mau menjadikan rumahku sebagai tempat pesta kali ini rupanya... " Izark tertawa.

RRRRRRRRR
Sebuah Helikopter terbang di atas Izark yang tertawa.
4 orang berjas hitam turun dan mengepung mereka berdua.

dua orang sisanya melompat ke pagar dan menodongkan senjatanya pada Ray dan Firenze.

"Ray Reinhart... akhirnya kamu datang sendiri rupanya..." Izark tertawa.
"ah... kalian... Firenze tidak usah." Izark meminta pengawalnya menurunkan senjata yang diarahkannya pada Firenze.

pengawal itu menurunkan senjatanya lalu menunduk hormat pada Firenze.

"Nah Akira chan..." Izark tersenyum sinis. "Apa yang akan kamu lakukan..."

"Hmm.."
"Rupanya bertemu muka lama lagi disini..." kata Akira ketika menatap Ray dan Firenze.

"Ray dan Firenze kah ?"
"Hmm. kebetulan sekali.."
Akira pun melihat Izark membiarkan Firenze bebas. Kejadian yang cukup menarik perhatiannya.

"..."
"Hmm, Izark berhubungan dangan Firenze ?"
"Magus bekerja sama dengan Guardian ? Pemandangan yang jarang."
"Apa kata Anne jika dia melihat ini..."
"Tapi, tugasku bukan menyelidiki mereka, setidaknya untuk sekarang." kata Akira dalam hati.

Akira lalu berjalan menuju Izark..
"Izark Aires, aku tidak peduli apa yang kau lakukan di sini."
"Aku dalam perintah Level-1 Federasi Magus dan ditugaskan mencari Ichiko."
"Kau tahu konsekuensinya jika menghalangiku kan ?" ucapnya dingin pada Izark.

Akhirnya Akira pun berdiri tepat di depan Izark
"Kutanya sekali lagi, dimana Ichiko, Izark ?"

Lalu...

"Akira chan... Akira chan... " Izark tertawa kecil
"Sejak kapan perintah federasi berlaku di mansion ku..." tanyanya sambil tertawa.
"mungkin besok pagi... kamu ataupun kepala penyelidik Anne akan menerima surat peringatan karena insiden malam ini..."

Nell menunduk hormat ketika Izark berbalik. para pengawal Izark dan Nell masih mengarahkan senjata pada Akira. Firenze berdiri di sebelah Izark.

"Lagipula... baik House of Spirit maupun The Foundation tidak akan tinggal diam jika Federasi mengacau di salah satu asset Airies Kiriko..." Tambah Izark.

"Izark kun... " Nell membisiki Izark
"hmm..." Izark mendengarkan.

"Tapi kupikir... tidak ada salahnya kalau kita menikmati secangkir teh hangat di malam ini..." lanjutnya.

"Jangan membantah... aku memaksa..." lalu Izark pun masuk ke dalam mansion diikuti Nell dan Firenze.

lalu,

"..."
Akira hanya diam melihat Izark masuk ke ruangan teh.

"Pria yang menyebalkan.."kata Akira dalam hati

Akira lalu mengikuti Izark ke dalam. Lalu...

"Jadi, dimana Ichiko ?"
"Aku tidak tertarik mendengarkan cerita orang tua sepertimu."
"Mungkin kau bisa bersantai di mansionmu ini, tapi bagiku dan Ichiko perintah Federasi merupakan prioritas."
"Kami tidak bisa bersantai, apalagi degan Unnatural berkeliaran bagaikan hama." tatapnya dingin.

"Kuharap kau mengerti keadaan kami."