Welcome to MAGUS World !!!

"AKIRA!!!!!!!!!!!!!!!!" teriakku begitu Shirou terbang di rendah di depan Akira

Aku pun langsung lompat dari punggung Shirou dan memukul wajah Akira dengan keras

"Dasar kakak bodoh! Pergi-pergi terus! Membuatku susah saja!" kataku

Sesuatu kurasakan di tanganku... rambut Akira

"Hmph... sebenarnya aku sudah mendapatkan apa yang kuinginkan, tapi entah kenapa sepertinya akan terjadi sesuatu yang menarik disini, karena itu sepertinya aku akan tinggal lebih lama disini..." kataku seenaknya

Aku menoleh sedikit, melihat Ichiko, Anne, dan Ray berdiri kaget melihatku memukul Akira

"Nite... gadis itu... sepertinya dia punya suatu hubungan dengan Izark... mungkin daripada mengejar bangsawan aneh itu ke London, kau bisa menemukan sesuatu yang menarik..." kata Sai

Aku pun mengikuti sarannya, aku mendekati Ichiko dan melihat-lihat, wajahnya sepertinya masih memerah karena memikirkan Izark, begitulah kata Sai. Aku pun menyadari bahwa Izark meninggalkan rambutnya di bagian bahu bajunya. Tanpa memperdulikan, aku pun mengambilnya. Sepertinya dia kaget. Pada saat yang sama, aku menyadari keberadaan Ray.

"Hai Ray! Hari ini aku bertemu banyak teman lama ya!" kataku tertawa kecil sambil menggenggam rambut Akira dan Izark.
"Apa aku juga akan bertemu Ren hari ini ya?"

Sementara itu Anna masih berjalan sendirian....ia mencoba mengingat2 apa yang tadi terjadi...tp percuma hanya samar-samar ia ingat.
Ntah kenapa tiba-tiba kepalanya pusing lagi...
Anna teringat seorang laki-laki....samar-samar mulai ingat....
"Oniichan...." tiba-tiba ia teringat kakaknya yang meninggalkan dia sejak dulu.
"Kini aku mengerti tujuanku...yaitu mencari kakak laki-lakiku yang hilang....nantinya pasti aku akan ingat tentang kejadian yang sebelumnya.." kata Anna mantap.
Lalu ia berjalan di kota Kiseki...
tiba-tiba muncul unnatural berbentuk ular. Ia menghalangi jalan Anna.
"Baiklah, kalau itu maumu..." kata Anna sambil mengeluarkan pisaunya.
"Lolita Knife!"
Duar!, Unnatural itu hancur berkeping2 dan jadi ular goreng
lalu perlahan hilang.
setelah itu Anna menghela nafas....
"aku harus lebih kuat untuk menemukan kakakku..." kata Anna.

Seorang wanita mengawasi Akira dkk dari atas gedung. dia juga melihat kehadiran Falken dan Vera.

dia lalu menyalakan HPnya.
"ya... benar..." ucapnya.
"Walikota Kiseki Miyako Kaneshiro ingin berbicara dengan nona Nell..."

LONDON
seorang pelayan memberikan HP pada Nell
"Miyako..." Jawab Nell
"Bagaimana? sudah melihat Dieter?"

"Menarik sekali disini nona..." Jawab wanita itu
"Akira Shinizaki... Anne Criemsfeld... Ray Reinhart... Ichiko... Nite Hardrain... Irriane Farlene Sanchez..." dia tertawa kecil.
"tiba - tiba kotaku jadi ramai sekali ya... ah... Kaizer Falken dan Vera lanster juga ada..."
"Dieter... sepertinya dia sudah menghilang... mungkin... Lucius..." Miyako agak sedikit bergidik menyebut namanya.

"Hmm..." Nell berpikir
"Tidak ada yang perlu kamu lakukan selain mengawasi mereka, Miyako." perintah Nell
"Tidak ada..."Nell mengulangi
"Selama Izark kun dan Nyonya besar Elgenreicht tidak memberi perintah lebih lanjut."

Miyako menunduk hormat.
"Perintah Tuan Izark dan nyonya besar Elgenreicht adalah hukum... nona Nell..."

RRRRRRRR
Sebuah helikopter berdiri diatasnya.
"Kalau begitu nona Nell..."
Miyako melompat ke dalam helikopter dan mematikan HPnya. helikopter itu pun terbang menembus kegelapan malam.

Nell mematikan HP nya
"Izark kun..." Nell bergumam sambil memandangi Izark dan neneknya yang sedang minum teh di taman.

Di tempat Akira dkk...

"Kau.... Nite...?"
"ada perlu apa.......?"
tanya Ray pada Nite seakan menganggap bahwa Nite akan menyerang bila
ada kesempatan..

"Sebenarnya tidak ada apa-apa sih... hanya mau memberi 'salam' pada kakakku ini..." kataku, tetap menggenggam rambut Izark dan Akira.
"Hm... sepertinya kau terluka cukup parah... masa kau menghadapi musuh yang sekuat itu?" tanyaku

Aku memang tak punya masalah dalam menghadapi musuh macam apapun, karena Sai selalu melindungiku bila ada apa-apa...

"Tapi aku bener-bener nggak nyangka kakak bisa dikelilingi banyak cewek..." kataku meledek Akira

Tiba-tiba Ichiko sudah berada di belakang Nite. Dia mencengkram kepala Nite.
"Mudah sekali.....kau....."
"Kau terlalu banyak celah.....hal yang sangat mudah bagiku untuk mendekatimu seperti ini....."
"Mungkin.....tanpa 'benda-benda' (SPV) itu...kau sama sekali tak berdaya yah......"
"Haaah.....dan aku jadi sedikit kasihan kepada benda-benda itu...."

Ichiko melihat rambut akira dan izark yang digenggam Nite.
"(tte.......sejak kapan ada rambut izark nyasar di pundakku....)"
"(Haha......saat waktu itu kah....)"
"Kau.....apa tujuanmu ke sini.....?"
"Nampaknya sesuatu yang berhubungan dengan rambut yang kau genggam itukah....."

Wajah Ichiko mulai menjadi serius.
"Kau....jangan kau pikir...."
"'Benda' (Sai) yang nampaknya selalu melindungimu itu kini dapat melindungimu yah....."
"Karena....saat ini mudah saja bagiku untuk langsung mengeluarkan otakmu dari kepalamu itu....."

Gertak Ichiko dengan nada yang dingin. Karakternya nampak sedikit berubah, kini Ichiko lebih terkesan kejam dan dingin. Tidak seperti Ichiko yang biasanya hangat dan sangat ramah.

"Katakan.....apa tujuanmu mengincar rambut akira......dan izark!"
"Heh....dan jangan lupa....ini perintah.....bukan permintaan....." Ichiko tersenyum dingin.

Ray kemudian berusaha menenangkan Ichiko...

"Ichiko... tenanglah dulu... jangan langsung menyerangnya seperti itu...."

tetapi Ichiko seakan tidak mendengarkan perkataan Ray...

"Nite Hardrain..... ini mungkin bukan urusanku... tapi... karena ada beberapa hal....
bila kau ingin macam2 dengan Akira dan Ichiko.... kau juga harus melawanku..."

keadaan di sekitar rasanya menjadi tegang...

Cengkraman Ichiko terlepas. Melihat kesempatan ini, Nite langsung melarikan dirinya. Dia sangat merasa Ichiko yang tadi itu sangatlah berbahaya. Lagipula dia sadar tidak mungkin dia menang melawan Akira, Anne, Ichiko dan Ray sendirian.

"Cih....dia lolos...."
"Ray....seharusnya kau tadi tidak ikut campur...."
"Aku rasa dia ada niat buruk dengan rambut aki-chan...."

Ichiko nampak sedikit kesal, gaya bicaranya sedikit kasar.
Ichiko kemudian membalikan badan menjauhi Ray, tetapi tiba-tiba dia goyah.

"Ugh...."
"A....aku...."

Ichiko memegang kepalanya nampak sedikit kesakitan.
"Eh....ta...tadi......"
"Apa yang kulakukan.....?!"

Ichiko nampak bingung, ekspresinya menandakan bahwa dia tidak berbohong. Dia benar-benar tidak ingat akan apa yang terjadi barusan.

"Apa....apa yang terjadi...."
"Rasanya....tadi ada seorang bocah bernama Nite....yang tiba-tiba memukul aki-chan...."
"Ugh....lalu...setelah itu....."
"Aku tidak bisa mengingatnya....aneh...."

Nada bicara Ichiko sudah kembali seperti biasanya. Nampaknya ada sesuatu yang terjadi pada dirinya.

LONDON
ruang makan utama kediaman keluarga Airies Kiriko.
di ruangan yang super mewah dan luas itu hanya ada Izark, neneknya, dan Nell yang makan dalam satu meja yang besar.

di belakang masing - masing berdiri dua orang pelayan yang siap menjalankan semua permintaan mereka.

"Izark..." panggil neneknya. Izark menoleh
"Nenek sudah memerintahkan konfrontasi langsung antara the Foundation dan Magus Federation..." nenek mengelap mulutnya dengan serbet.

salah satu pelayan kemudian mengambil serbet itu dan menggantinya dengan yang baru.

"Benarkah!?" Izark terlihat sangat antusias.
"Nenek memang baikkkk!!!!!"

"Uh... terlalu berlebihan..." Muka nenek memerah.
"Nell..." panggil nenek lembut.

"Nyonya besar..." Nell menoleh ke arah nenek

"Bagaimana sih... kejadian antara Izark dan Ichiko?" Dia tertawa jahil.

Izark langsung menyemburkan teh yang diminumnya
"Nenek!!!!!!" Marah Izark
"Apa apaan sih!!!!!????"

"Bagaimana Nell?" Nenek masih tersenyum jahil

"Ah... itu..."Nell tergagap
"sepertinya..."

"Sudahlah sudahlah..." Nenek kembali tertawa. muka Izark memerah
"Izark..."
"Nenek tidak akan pernah melarang apapun maumu..." dia tersenyum hangat.
"Tapi ingat satu hal..."
"Ianus Signum tidak semudah itu untuk dimainkan..." nenek berdiri dan beranjak pergi. para pelayan menunduk hormat

"A... apa maksudnya?" Izark heran.

sambil berjalan nenek memandang ke luar jendela
"Tenang saja putriku..."
"Ibu akan memastikan bahwa peristiwa 12 tahun yang lalu tidak akan terjadi pada Izark..."
"Walaupun untuk itu ibu harus mengorbankan apapun!!" nenek lalu menyalakan HPnya
"Ya..." Nenek bicara
"Sambungkan dengan ketua dewan House of Spirit..."
"Bilang padanya presiden Grand Kiriko ingin membicarakan sesuatu..."

@kiseki city

Anna berjalan tanpa arah. dari tadi perutnya kelaparan. tp sayang persediaan makanannya habis^^.
"coba aku bisa terbang...sayang cara terbangku masih jelek...." kata Anna kesal.
Lalu ia berjalan hingga ia melihat seorang yang dia kenal berlari.
ORang itu yang menolong dia saat dia sadar kemarin. Dia berlari sama seseorang yang sepertinya juga penjaganya (Nite and Sai).
Bruk!, orang itu menabrak Anna.
"aduh..." rintih Anna.
Lalu orang itu mengulurkan tangannya kepada Anna....

lagi2 ditempat Akira dkk......

Melihat perilaku Ichiko yang aneh Ray kemudian mendekatinya... lalu bertanya...

"Ichiko... ada apa... rasanya reaksimu sangat aneh..... kau... bagaikan orang yang berbeda tadi..."

kemudian~

"Uh! Orang-orang itu sepertinya mencurigaiku yah?" kataku
"Kau melakukan sesuatu yang cukup berlebihan hari ini, ingatlah, kekuatanmu memang besar, tapi sangat terbatas..." kata Sai
"Aku tahu... tapi kaku membutuhkannya, sebagai Dice Alchemist yang ingin merakit Dice of Fate #1000...." kataku
"Hmm... kita sudah mendapatkan bahannya bukan? Rambut dua orang Magus yang dekat denganmu tapi saling bertentangan... bahan untuk membuat Dice #999..." kata Sai
"Baiklah... ayo kita cari tempat sepi untuk melakukan Dice Fuse...." balasku.

Aku pun berjalan menyusuri kota Kiseki, tanpa sadar aku menabrak seseorang dan terjatuh... saat aku berdiri, aku menyadari yang kutabrak adalah Anna, anak kecil yang kutemukan di Mansion Izark.

Dia terjatuh, aku pun spontan membantunya berdiri... aku mengulurkan tangan dan berkata

"Kau tidak apa-apa?" tanyaku, sementara Anna hanya terdiam
"Apa kau tidak apa-apa kutinggal? Aku masih ada urusan..." kataku, dia masih tetap diam, sehingga aku pun meninggalkannya, namun saat aku berjalan menjauh, dia malah mengikutiku... aku pun terus berjalan dan membiarkannya mengekor...

Anna mengikuti kemana Nite dan Sai pergi. Ia penasaran apa yang akan mereka lakukan setelah ini.
"Um kenapa mereka selalu tidak punya waktu" kata Anna kesal kepada dirinya sendiri.
"Nite..tunggu dunk..kenapa kalian buru2 melulu sih? aku kan juga pingin membantu dan ikut kalian!" kata Anna sambil mengejar dan memegang tangan Nite.
"Tapi kamu ganteng jg ^^" kata Anna malu2 ^//^

"Haha... yang benar saja, aku sudah punya target tahu!" kataku, walau tanpa sadar mukaku juga agak memerah
"Aku tak tahu kalau kau suka pada anak kecil, Nite!" kata Sai mengejek
"Huh! Dasar! Kalau percobaan ini berhasil, dia bisa saja jadi gadis seumuranku kan?" balasku yang sebenarnya tidak serius soal hal ini....

Selagi Anna hanya menatap apa yang Sai dan aku lakukan dengan bingung. Sebagai UNLIMITED yang sudah hidup lebih dari 4000 tahun, bukan hal yang aneh kalau Sai tahu bahwa Anna bisa melihatnya, namun tidak seperti biasanya, ia tidak membunuhnya...

Kami pun sampai di tanah yang lapang dekat sungai, aku pun memutuskan untuk melakukan Fusion disana

"Baiklah... rambut 2 orang Magus kelas atas..." kataku memasukkan rambut Izark dan Akira ke adonan Dice of Fate tersebut

"Ar liens ar Espiva Ar liens Ar Eris Ar Daiusa Ar Faito!" kubaca mantra untuk me-reform adonan, dan jadilah Dice of Fate #999, Dice of Fate yang mendekati impian...

"Hm... hasilnya cukup bagus... bila dikombinasikan dengan DoF yang lain dapat digunakan untuk merubah umur..." kata Sai menjelaskan
"Boleh juga, ayo kita coba!" kataku
"Apa yang mau kau lakukan?" tanya Sai
"Tunas itu... apa bisa jadi pohon dalam sekejap ya?" tanyaku polos
"Sepertinya hanya bisa digunakan pada manusia..." katanya
"Yah, kita coba saja!" kataku sambil memutar kombinasi Dice of Time. Setelah putaran selesai, sebersit besar cahaya keluar, dan aku terdorong...
"Aduh..." kataku menahan sakit.

Saat sadar, aku kaget dengan yang kulihat, Anna bukan lagi anak umur 11 tahun yang polos, ia terlihat seperti gadis umur 17 tahun yang cukup menarik... walau masih belum bisa mengalahkan Ren...

"Kyaaaa!" bruk! Anna berteriak. Tubuhnya sedikit berat.
"aduh..sebenarnya apa yang terjadi sih....=_=a" kata Anna sambil menatap Nite dan Sai yang terlihat cukup kaget.
"Kenapa liat2?" tanya Anna.
Lalu ia melihat tubuhnya.
Lalu ia berteriak, "APAAN ini ????????"
"Tubuhku...tubuhku....dadaku....tinggiku....aku...aku" Anna terbata-bata tidak percaya.
Saat ini tinggi dia hampir sama seperti Nite. Tubuhnya bukan anak2 lagi kayak sebelumnya.
"Nite....jelaskan....ini...." kata Anna masih shock.

"Ugh..." kataku masih menahan sakit sambil mencoba berdiri
"Hm?" aku menatap Anna dan menyadari, kalung yang kuberikan masih dipakainya...
"Kalung itu... adalah kalung yang digunakan sebagai penanda target sihir yang digunakan oleh seorang Adept Hunter..." kataku menjelaskan
"Lalu yang terjadi dalam tubuhmu adalah efek Dice of Time, dadu yang bisa merubah penampilan fisik seseorang seperti pada umur-umur tertentu... walau begitu, sisa hidup maupun emosinya tidak akan berubah..." lanjutku

Aku pun memperhatikan Anna sebentar, setelah berubah, penampilannya jadi... err... sulit menjelaskannya dengan kata-kata....

Aku menyadari sesuatu yang agak aneh, bajunya tidak robek... tapi setelah berpikir dan mengingat sifat Cretia, SPV netralku, sepertinya bukan sesuatu yang membingunkan...


"Nite~" kata Sai usil
"Aku bisa mengembalikanmu ke wujud asalmu, apa kau mau?" kataku menawarkan pada Anna, tak memperdulikan kata-kata Sai
"Bilanglah, kau lebih suka kalau tetap seperti ini kan?" tanya Sai lagi usil
"Cerewet!" balasku menenangkan Sai
"Hmph... sepertinya kau berharap Cretia tidak mengganti bajunya, hahahaha..." kata Sai lagi dengan nada lebih usil
"SAiI!!!!" balasku agak marah

^///^ "anoo, Tp...aku tak masalah bila seperti ini^^ kdang aku merasa seperti sudah dewasa" kata Anna malu-malu kepada Nite.
"Oh ya....kalau ini efek senjatamu itu....ada efek sampingnya ga sih aku berubah menjadi dewasa seperti ini...." tanya Anna.
"Soalnya takutnya kakakku tak mengenaliku...tp ga apa deh^^" kata Anna kepada Nite dan Sai sambil tersenyum.
"tp maaf yah....kalau aku sering merepotkanmu Nite..."kata Anna lalu mendekati Nite dan mencium jidat Nite.
Nite terkaget setengah mati.
"B-E-R-C-A-N-D-A ^^" kata Anna sambil tersenyum.

"Huh... tenang saja... aku hanya akan memberikan hatiku pada Ren seorang kok..." kataku walau sebenarnya aku memang senang juga sih...
"Nite~ aku bisa membacanya dengan jelas dari wajahmu..." kata Sai lagi dengan usil
"Sudahlah! Aku rasa sudah waktunya aku kembali ke tempat kakak... karena aku sudah bawa teman kali ini!" kataku langsung menarik Anna

Aku pun membawanya lari sampai ke tempat aku meninggalkan Akira...

^//^ "Akh senangnya ditarik oleh cowok ganteng kayak nite" batin Anna.
Anna melihat Sai. Sepertinya Sai adalah makhluk yang unik bagi Anna. Cuma sepertinya bukan saatnya untuk berpikir begitu. Tapi saat ini Anna hanya ingin mengikuti kemana Nite pergi.
"Ren itu pacarmu yah?" kata Anna tiba-tiba sambil terus berlari ditarik Nite.

Aku berhenti sejenak
"Bagaimana yah? Aku hanya bertemu dengannya sekali sih..." kataku tersipu sedikit
"Tapi dia menimbulkan kesan yang cukup dalam di hatiku..."
"Karena itu... karena itu..." entah kenapa aku jadi sulit melanjutkan, aku hanya terdiam...

@Tempat akira dkk
"Ugh...."
"Ray......apa maksudmu...?"
"Sungguh tadi aku tidak dapat mengingat apa-apa...."
"Sejak bagian bocah aneh itu tiba-tiba memukul akira......"

Ichiko masih memegang kepalanya, dia nampak pusing. Matanya, menunjukan dia serius mengatakan hal itu.

"Ray....apa yang terjadi padaku sebenarnya....?"

Akira dan Anne tidak dapat berkata apa-apa melihat hal ini.

"Hm...kau beruntung sekali yah..berbeda sekali denganku..." kata Anna terdiam sejenak sambil mengikuti Nite.
"Kakakku meninggalkanku...., sementara aku sudah tak punya siapa2. JAdi kalau aku dekat dengan seseorang aku sangat senang sekali." kata Anna sambil tersenyum.
"Oh ya, kenapa aku bisa melihat Sai? setahuku orang lain tak bisa melihatnya..." kata Anna kepada Nite dan Sai.

"..." Sai yang daritadi bercanda tiba-tiba diam
"Sai... ada apa?" tanyaku
"Aku juga tidak tahu, jangan tanya aku... umumnya hanya musuhku yang bisa melihatku... orang yang benar-benar adalah musuh Nite... atau..." Sai kembali terdiam
"Kenapa? Sai?" tanyaku memaksa
"Tidak... aku tidak bisa mengingatnya... kata-kata yang dikatakan oleh ayahmu..." katanya sambil memegang kepala
"Sai..." balasku
"Sudahlah! Ayo kita pergi!" kataku, kami pun berlanjut menuju tempat Akira

Namun di tengah jalan... aku berpapasan dengan sebuah bayangan yang sepertinya aku kenal... Ren!
Aku berbalik untuk menyapanya, tapi saat aku sadar, seekor Unnatural berwujud naga muncul di belakangku....

Melihat naga itu aku teringat sesuatu....
"Kau..."
"Kau... kau yang menghancurkan desaku 7 tahun yang lalu!" teriakku, membiarkan mata merahku keluar... aku pun maju... berusaha menyerangnya

Kembali ke...... tempat Akira dkk...

Ray sendiri terdiam... tapi tampaknya ia mulai memikirkan sesuatu...

"di tempat Izark........ apa kau melakukan sesuatu seperti pemindahan kekuatan?"

muka Ray mendadak jadi sedikit serius...

"Saa...."
"Aku tidak tahu....."
"Di sana kebanyakan aktivitasku hanyalah beristirahat...."

Ichiko nampak mulai menenang, dia berdiri kembali. Lalu memandang akira yang dari tadi hanya diam saja.

"Aki-chan......"
"(Apa dia baik-baik saja.....)"

Tiba-tiba Ichiko kaget karena merasakan sesuatu.
"Akh.....!!!"
"Ini.........."