Welcome to MAGUS World !!!

Aura kegelapan Sai yang menghancurkan kamar Klaus memaksa Defner dan Klaus untuk mengungsi, sementara Sai kembali ke sisiku

"Pendarahan Firenze sudah berhenti, tapi sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit..." kata Cretia
"Benar... mereka sudah pergi... tak ada alasan bagimu untuk membunuh mereka..." kata Sai
"Baiklah! Cretia, tolong yah! Kalau pakai kekuatan Shirou, bisa mencolok..." kataku
"Dan kau baru saja menggunakannya..." kata Cretia, walau begitu ia masih mau mengantar kami ke RS

Di sebuah RS di Shanghai...

"Nite... lama tak bertemu" sapa seorang dokter yang merawat Firenze
"Noxes... sudah 4 tahun ya..." balasku padanya
"Oh iya! Temanmu sudah tidak apa-apa, dia kehilangan cukup banyak darah... kau membawanya tepat waktu..." katanya
"Trims..." kataku "Apa ada telepon yang bisa aku gunakan untuk menelepon ke negara lain?" tanyaku
"Ada, gunakan saja ini!" kata Noxes sambil memberikan sebuah kartu telepon berpeta
"Trims... kau memang bisa diandalkan!" balasku
"Ya sudah! Aku harus kembali merawat temanmu itu!" balasnya lagi

Selepas kepergiannya, aku pun segera mencari mesin telepon yang dimaksudkan di peta lalu menekan nomor telepon mansionku...

"Halo, kediaman keluarga Shadowknight, ada yang bisa saya bantu?" tanya Buttler, kepala pelayan di rumahku
"Ah! Buttler! Ini aku Nite, bisa tolong kau panggilkan Anna?" balasku
"Gadis itu? Dia sedang melayani tamunya, tapi akan segera kupanggilkan..." katanya
"Baik..." aku pun menunggu sambil berpikir... tamu?

"Boleh saja Ray^^, tak perlu sungkan. Anggap saja rumah sendiri. Lagi pula aku lebih suka kalau mansion ini banyak penghuninya." kata Anna.
"Oh ya, kamu kenal Ichiko? Dari mana kamu mengenalnya?" tanya Anna.
"Sebenarnya aku sendiri tak ingat pernahkah aku bertemu Ichiko atau tidak. Tapi aku merasa pernah bertemu dengannya disuatu tempat. Tapi aku tak ingat tempat itu." kata Anna.


"Nona..." tiba-tiba seorang buttler berkata kepada Anna.
"Ada apa?"tnaya Anna.
"ada telepon dari tuan Nite." kata Buttler itu.
"tunggu sebentar ya Ray." kata Anna lalu segera mengikuti Buttler itu pergi,
Sementara Ray kaget mendengar nama Nite.

@Kamar Anna.
"Haloo? Kakak? dimana kakak? Kakak baik2 sajakan?" tanya Anna.

Mata Ichiko perlahan-lahan mulai terbuka. Saat dia mulai mencoba bangun, yang dia lihat di sekelilingnya hanyalah sebuah padang yang terbentang luas. Melihat ke arah manapun, segalanya sama. Dan dia sendirian di tengah-tengah padang tersebut.
"Tempat.....apa ini.....?"
"Ini....jelas bukan mansion milik aki-chan....."

Dia mencoba melihat ke sekelilingnya lagi, namun tetap sama. Tiba-tiba Ichiko mencubit pipinya sendiri.
"Ugh....."
"Sakit......ini...."
"Bukan mimpi......aneh......"

Tiba-tiba di depannya muncul sebuah bayangan orang, samar-samar terlihat di matanya. Ichiko nampak terkejut melihat hal tersebut.
"....."
"Seki.....kah.....?"

Bayangan yang samar-samar tersebut hanya diam saja. Namun dapat terlihat bayangan itu tersenyum. Ichiko mulai melangkah mendekati bayangan itu.
"Seki......"
"Kau kah itu......Seki?"

Semakin mendekati bayangan itu, bayangan itu pun semakin menjauh. Namun Ichiko tidak dapat memikirkan apa-apa dan hanya terus mengejarnya.

Kiseki
Helikopter Miyako masih melayang di tengah hujan yang semakin deras
RRRRRRRR
"Hasil sudah ditetapkan!!" Miyako tersenyum senang dan menutup laptopnya.
"Segara pesankan tiket ke Macau untukku!!" dia memerintah bawahannya

"Sesuai perintah walikota..." lalu Miyako menyalakan HPnya.

Shanghai
"Bagaimana Miyako..." nenek duduk di kursinya.

"Perkiraan Presiden Grand Kiriko tidak pernah salah!!" Miyako memuji nenek
"Akira Shinizaki memilih untuk bekerja sama dengan Dieter Klose!!"

"Begitu..." nenek termenung
"Kalau begitu... sampai jumpa di Macau..." nenek mengakhiri pembicaraan. dia lalu berdiri dan memandang kota Shanghai yang gemerlap
"Ichiko..." gumam nenek
"Hari yang dijanjikan akan segera tiba..."
"Izark..." nenek memandang kota dengan pandangan lesu.
"tidak lama lagi... semuanya akan berakhir..."

Dojo
"Apa ini!?" teriak Lyciuss pada Klaus dan Defner
"Kenapa kalian kembali dengan tampang seperti itu!?" marahnya

"Sudahlah Lyciuss..." Renata tersenyum
"Kalau sumberku tidak salah... Defner pasti telah bertarung melawan Firenze..." matanya menyipit

"A!?" kolonel terkejut
"Tuan Firenze!?"
"kenapa dia bisa ada di Shanghai!?"

"Sebaiknya kamu tidak tahu kolonel..." Renata tersenyum lagi
"Satu hal yang pasti... kamu harus segera menjemputnya di rumah sakit dan pindahkan dia..."

"Se... sesuai perintah nona!!" kolonel berlari meninggalkan ruangan

"Nah..." ucap Lyciuss.
"Sekarang apa yang harus kulakukan pada kalian berdua...?"

---------------------
Macau

NGIIIINNGGG
sebuah pesawat terbang rendah dan mendarat

Macau International Airport
"Ya... Nyonya besar..." Ketua House of Spirit berjalan di dalam terminal kedatangan sambil menelepon.
"Semuanya sudah kami persiapkan dengan baik..." beberapa pengawal terlihat berjalan sambil membawakan barang - barang ketua.
"Jika analisa sepupu tuan Izark tidak salah... tidak lama lagi... satu bagian dari Arcana Scroll akan menjadi milik kita..." dia tersenyum aneh.
---------------------

Ichiko masih mengejar bayangan itu. Sampai akhirnya, tiba-tiba bayangan tersebut hilang dari pandangannya.
"Seki....."
"Tunggu....seki.....apa kau mau meninggalkanku lagi......?!"
"Seki.....?!"
"Cih......seki....."


Ichiko nampak sedih, tapi begitu dia melihat ke arah belakangnya. Kembali ia melihat suatu bayangan. Sekarang bayangan seorang anak laki-laki dan beberapa orang dewasa yang mengepung anak itu.
Anak itu membantai semua orang yang mengepungnya, lalu ambruk.
Ichiko bingung melihat ini.
"Sekarang apa......"
"Apa ini......?

Tiba-tiba muncul bayangan lain lagi, bayangan seorang gadis. Dia mendekati anak itu dan diam saja melihatnya, gadis itu nampak kesal. Lalu meninggalkannya anak yang masih pingsan itu sendiri.
"Apa....ini...."
"Apa......ini......?"

Ichiko mengulang kata-kata tersebut beberapa kali.

Grand Kiriko Shanghai
RRRRRRR
sebuah helikopter mendarat di halaman menara Grand Kiriko.
Nenek, Izark, Nell, dan beberapa pengawal mereka menunggu disana. kemudian Izark dan Nell masuk ke helikopter

"Berhati-hatilah di Macau Izark..." nenek terlihat sedih

"Nenek tenang saja!" Izark tersenyum.
"Disana, paman akan melindungiku begitu juga Nell."

"Aku harap nyonya tidak merasa cemas karena Aku akan selalu melindungi Izark kun." Nell menunduk hormat.

"Baiklah..." nenek tersenyum
"berhati hatilah."

RRRRRRR Helikopter itu pun berangkat.

-------------
Kiseki International Airport
"Ya... saya mengerti ketua..." Miyako berjalan di terminal keberangkatan sambil membawa sebuah tas.
"ketua tidak perlu khawatir." Dia tersenyum.
"Karena Nyonya besar akan mendukung anda sepenuhnya." lanjutnya
-------------

Macau
Di sebuah hotel yang sangat mewah.
Suite ketua, ketua baru saja menutup teleponnya.
"hmm... rencana ini tidak salah..." ketua memperhatikan laptopnya.
"Setelah Walikota Kaneshiro... tinggal menunggu kedatangan tuan Izark dan nona Renata..." dia tersenyum aneh.
"Demi tuan Izark dan kaum guardian... rencana ini tidak boleh sampai gagal!!"

@Mansion,,

Selagi Anna pergi menerima telepon, Ray pergi menuju kamar Ichiko.
Dikamar itu terlihat Ichiko yang sedang tertidur.
Ray mendekatinya, tangannya mengelus kepala Ichiko dengan lembut.
"Aria....." Ray melihat muka Ichiko...

kemudian ia duduk di lantai, menyender ke tempat tidur Ichiko.

lalu~

Shanghai International Hospital

tiba - tiba seluruh rumah sakit itu dikepung oleh sejumlah besar tentara China.
tentara kemudian masuk dan memeriksa setiap ruangan di rumah sakit itu.

"hmm..." Kolonel masuk ke dalam rumah sakit
"Aku harap ini berjalan dengan cepat..." ucapnya bosan. lalu dia mendekati seorang dokter.
"Kami hanya mencari tuan Nimfellius Firenze..." ucapnya pada dokter itu.
"Nah... cepat tunjukkan jalannya!"

"Ba... baik kolonel!!" dokter itu terbata - bata.

BRAKK
Pintu kamar Firenze terbuka.
"Bagus!" kolonel menyalakan HPnya
"Nona Renata... kami sudah menemukan tuan Firenze."

Dojo
"Bagus!" Renata tersenyum. dia sudah akan naik ke helikopter.
"Seperti rencana sebelumnya, bawa dia ke Airport."

"Siap nona!!" Kolonel mematikan teleponnya
"Bawa dia!!" sepasukan tentara pun mulai mendorong tempat tidur Firenze.

RRRRRRRRR
sebuah helikopter mendarat di halaman depan rumah sakit.
para tentara itu kemudian memasukan Firenze ke helikopter.

"Nah..." Kolonel tersenyum senang sambil memandangi rumah sakit.
"Waktunya pergi!" dia melompat ke dalam helikopter. kemudian helikoper itu pun berangkat.

Macau
Suite ketua,
"Apa!?"
"Firenze dan Defner bertarung!?" ketua sangat terkejut.
"Tidak kusangka..." dia terduduk
"Kalau begitu... kita bawa saja dia kesini...mungkin dia akan berguna..."
"Ah... baiklah..." ketua mengakhiri teleponnya.

Ichiko masih terduduk bingung melihat hal itu. Dia masih tidak dapat mengerti apakah hal itu, dan apakah tempat dia berada saat ini. Tiba-tiba dia mendengar suara dari belakangnya.
"Akhirnya kamu datang juga yah ke sini....."
"Sudah lumayan lama aku menantimu lho....."

Spontan, Ichiko langsung menengok ke belakangnya. Dan dia sangat terkejut melihat apa yang dia lihat.
"Ka.....kau......?!"
"Ke....kenapa kau....."

@Masih di dalam Mansion... di tempat Ichiko

Ray mengingat masa lalunya ketika Adiknya, Aria Reinhart terbunuh oleh seseorang
atau bahkan oleh Unnatural.
Kemudian ia menunduk, tangannya menggaruk-garuk rambutnya.
sesekali ia menengok ke arah Ichiko.
"Sial..... sial.....!" Ray menggaruk-garuk kepalanya semakin cepat.
"Aku... masih lemah........" emosinya menjadi normal kembali.

Ray terus menunggu Anna tetapi karena Anna tak kunjung masuk ke dalam kamar
akhirnya lama kelamaan Ray merasa mengantuk.
dan ia pun tertidur.

Ichiko masih sangat terkejut melihat orang yang ada di belakangnya itu. Yang dia lihat adalah sosok dirinya sendiri.
"Ka....kau....."
"Siapa....kau....?"

'Ichiko' hanya tersenyum dan menjawab dengan tenang.
"Aku?"
"Aku adalah dirimu......dan kau adalah diriku....."
"Akulah yang selama ini menjaga 'dunia' ini......"

Ichiko makin bingung mendengar jawaban 'Ichiko'
"Apa....maksudmu....?"
"Sesuai apa yang sudah kukatakan sebelumnya....."
"Aku adalah dirimu....dan kau adalah diriku.....itu saja...."
"Yah....dan terimakasih karena seseorang...."
"Aku pernah sekali keluar dari sini....."

Ichiko masih sedikit bingung akan kata-kata 'Ichiko'
"Lalu...tempat apa ini.....?"
"Tempat ini? Hah.....ini adalah 'dunia'mu Ichiko....."
"'Dunia' milikmu sendiri....."
"Hihi....dan lihatlah itu....Ichiko....."

'Ichiko' tiba-tiba menunjukan sesuatu kepada Ichiko, dan tentu Ichiko sangat terkejut melihatnya.

Somewhere in Kiseki

"Dieter, apa yang kau katakan waktu itu benar kan ?"

"Hmm, soal itu ?"
"Tentu saja Akira, tidak ada gunanya aku berbohong."

"Apa benar dengan ini kita bisa menyelamatkan dunia ?"
"Apa aku bisa mempercayaimu ?"

"..."
Dieter terdian mendengar ucapan Akira lalu mendekatinya.
"Akira, ini meruapakan kalan terbaik."
"Untuk sekarang, lebih baik bagimu, seorang Ianus Signum untuk menjauh dari yang lain."
"Mereka hanya memanfaatkanmu."

"Bahkan...Anne da Ichiko ?"
Akira bertanya tersebut sambil tertunduk...

"Aku tidak tahu .."
"Tapi, Akira..."
"Untuk sekarang, kita punya tugas yang lebih penting."
Tiba - tiba pandangan Dieter menjadi serius. Akira terkejut melihat perubahan Dieter.

"Dalam waktu dekat, ketiga organisai besar akan berhadapan satu sama lain..."
"Di saat itulah, sebuah pihakyang sekarang bersembunyi di kegelapan akan mulai bergerak. "
"Pihak tersebut akan memanfaatkan konfik antar Arcana User untuk mencapai tujuannya.
"Aku belum tahu tujuannya, tapi apapun itu, pastilah berakibat buruk !"
"Kalau kaub masih terikat dengan Federasi maka kau tidak akan menghalangi niat pihak tersebut."
"Karena itulah kubuat kau lepas dari mereka."
"Percayalah Akira, inilah satu - satunya cara untuk melindungi orang yang kau cintai !"

"..."
"Baiklah Dieter, aku mempercayaimu.." ucap Akira dengan suara pelan.

"Bagus.." ucap Dieter dengan lega.
"Akira apa kau tahu orang yang bisa diajak bergabung dengan kita ?"
"Aku tidak ingin mengakuinya, tapi kita bedua tidak mungkin menglahkan mereka sendiri..."

"Eh ?"
"Kalau begitu...."

Sementara itu diptempat lain...

Anne berjalan sendiri di tengah kegelapan malam sambil menangis.
"Akira..."
"Kenapa...kenapa harus seperti ini...!?"
"Kenapa kau tidak mempercayaiku..?"
Anne yang terpuruk menyalahkan dirinya akibat perlakuan Akira. Tapi kemudian..

"Anne Chrisfield !" tiba2 sesosok orang memanggil Anne dari belakang. Dengan enggap Anne pun menoleh ke arahnya.

"Perintah Federasi, Level 1 !"
Sosok tersebut mendekat dan menyerahkan amplop ke Anne. Anne yang sedang terpuruk awalnya enggan, tapi akhirnya membukanya juga...

"!!!"
"Ini. !"
Anne pun terkejut melihat isi perintah Federasi.

Di lain tempat...

"Aku baik-baik saja..." kataku
"Aku sedang di Shanghai kok! Dalam waktu dekat ini aku akan kembali ke Kiseki, jadi kau tenang saja yah!" kataku

Tiba-tiba aku mendengar suatu kegaduhan, seperti suara tentara

"Ah! Nanti kalau ada apa-apa, aku telepon lagi, kalau tidak aku akan langsung kembali ke Kiseki!" kataku sambil menutup telepon

Aku pun segera berlari ke jendela, melihat Firenze dibawa pergi dengan helikopter

"Sepertinya Izark sudah bergerak lagi... kalau begini akan sulit untuk mengejarnya... kita terpaksa kembali ke Kiseki dulu... Nite?" kata Sai mengungkapkan pendapatnya
"Sepertinya apa yang kumulai memang harus kuakhiri sendiri... kau benar... sudah waktunya kembali ke Kiseki... apalagi kita masuk Shanghai tanpa melewati imigrasi, bisa bahaya kalau kita lama-lama disi..." saat aku belum menyelesaikan kata-kataku, Sai mencolek bahuku, aku pun menoleh ke belakang, dimana polisi imigrasi sudah menghadangku
"Cih! Benar-benar sudah waktunya pergi!" kataku melompati jendela, aku pun segera lari ke tempat yang sepi, melewati helikopter yang membawa Firenze
'Selamat tinggal kawan lama... padahal ada pertanyaan yang seharusnya hanya kau yang bisa menjawabnya...' pikirku sambil memasuki sebuah hutan kecil di dekat rumah sakit

Sampai di tempat yang tersembunyi, aku pun segera memanggil Shirou
"Sepertinya kau sudah lumayan capek yah?" tanyaku
"Graw..." balasnya agak lemah
"Maaf ya... untuk sekali ini saja... nanti sampai di rumah akan kumasakkan masakan kesukaanmu..." tawarku
"Graw! Graw!" balasnya bersemangat, dia menyuruhku untuk segera naik ke punggungnya

Aku pun segera naik ke punggunya dan mengelus kepalanya
"Kau memang anak polos yah..." kataku lembut
"Graw! Raw!" balasnya
"Dia bilang: 'Biar, masakan Nite kan enak!'" kata Cretia yang tiba-tiba muncul di sebelahku
"Cret... kau mengagetkanku saja..." kataku, merasakan sayap Shirou yang mulai mengepak, sekali lagi kami terbang...
"Kau mungkin menganggap Shirou polos karena dia tak pernah bicara padamu, tapi dia menyayangimu kok... seperti aku juga..." katanya sambil mengelus-elus kepalaku
"Hentikan dong! Kau membuatku merasa seperti anak kecil!" kataku dengan muka memerah
"Biar saja! Habis Nite kalau sedang malu tampan deh..." katanya
"Haha... yang benar saja..." kataku

Beberapa detik kemudian kusadari aku telah melamun... menatap matahari terbenam... yang Shirou songsong...

'Malam akan segera tiba...'
'Apakah masa depan dunia ini akan segelap namaku? Atau seterang nama Noon?'

Aku sadar... aku sedang berpikir lagi soal Akira... apakah dengan ini... apakah jalan yang ia tempuh salah? Apa jalan yang kutempuh ini benar? Untukku yang sejak awal tak memihak pada organisasi apapun... apa jalan yang harus kupilih sesulit ini? Membantu Akira... atau menentangnya?

@Kamar Anna.
"Oh baik kak,nanti aku akan tunggu kakak plg." kata Anna.
Lalu Anna menutup ganggang telepon.
Lalu Anna berjalan ke kamar Ichiko untuk melihat keadaan Ichiko.

@Kamar Ichiko
Anna masuk ke kamar Ichiko. Rupanya Rey juga ada disana dan sedang tidur. Namun karena suara pintu yang di tutup oleh Anna, Rey terbangun.
"Ah Rey, sudah bangun?" tanya Anna.
"Bagaimana keadaan Ichiko? apa sudah sadar?" tanya Anna.
Lalu Anna mendekat ke arah Ichiko.
"Mungkin ia sudah lupa padaku...ukh.."tiba-tiba Anna kepalanya pusing. Ia teringat sebuah memori yang sebelumnya ia lupa. Ia teringat saat bersama Ichiko. Ia ingat samar-samar. Namun ia sadar juga kalau dulu ia masih memakai tubuh aslinya. TIdak seperti sekarang.
Rey tampak cemas dan berusaha menolong Anna.
"Tidak apa..hanya sedikit pusing..."kata Anna.
"Tapi...mungkin ia tak ingat kepadaku..." kata Anna yang tau-tau air matanya menetes.
"Loh kenapa aku nangis yah?" kata Anna bingung sambil mengusap air matanya yang menetes.

@diluar kamar Ichiko
SPV Anna, Leny melihat Anna yang menangis di balik pintu.
"Aku mengerti Nona...mungkin sebentar lagi ingatanmu akan pulih"kata Leny dalam hati.

Kuala Lumpur
Di sebuah bar yang mewah
"Bagaimana..." seorang pria mengepulkan asap cerutunya.

"Semua sudah sesuai dengan apa yang direncanakan nyonya besar."
jawab seorang pria yng duduk didepannya
"Kolonel Leeu sudah membawa tuan Firenze ke Macau. dia juga sudah menyiapkan pasukan laut untuk mengamankan proses itu."

"Demi tuan Izark..." Pria itu kembali menghisap cerutunya
"rencana ini tidak boleh sampai gagal..." dia berdiri dan berjalan keluar dari bar itu. pria yang duduk dipenannya hanya menatapnya.

Macau
NGIIIINGGG
sebuah pesawat besar mendarat di bandara Macau

Macau International Airport
Miyako sedang berjalan sambil membawa tasnya. dia lalu duduk di sebuah kursi. membelakangi seseorang.
"Sudah lama ya... Miyako Kaneshiro..." sapa orang itu tanpa menoleh

"Ah..." Miyako sedikit terkejut. tapi dia tetap tidak menoleh
"Apa kabar? Lord Meleagros de'l Altoria Yunos... ketua House of Spirit..." Miyako tersenyum sambil memandang orang - orang yang lewat.

"Hahaha..." Lord Meleagros tertawa
"Ternyata kau masih ingat namaku..."

"aneh sekali melihat ketua House of Spirit di tengah - tengah keramaian tanpa pengawal seorang pun..." Dia menerwang

"ah... itu biasa saja..." ketua menghirup kopi yang dibawanya.
"Uh~ masih lebih enak teh buatan tuan Izark..." keluhnya
"Jadi bagaimana?"

"Semua sudah disiapkan dengan baik. perjalanan menuju bagian ketiga Arcana Scroll akan dikawal oleh pasukan laut yang telah disiapkan Kolonel Leeu..." Miyako membaca catatannya
"Kapal yang akan digunakan tuan Izark dan Nell adalah Manticore S.V." dia membalik catatannya.

"Ah... yacht Manticore itu..." ketua menghirup lagi kopinya.
"jadi... pengawalan sipil sudah sempurna..."

"Masalah pengawalan secara non sipil..." Miyako meneruskan.
"Akan menjadi tugas anda, Lord Meleagros..."

"Miyako cukup tenang saja." nada suaranya agak berubah.
"House of Spirit akan melindungi tuan Izark dengan seluruh nyawa kami!"

"Aku tidak akan meragukan itu... Lord Meleagros..." Jawab Miyako.

kemudian Lord Meleagros berdiri.
"Dengan ini... baik tuan Izark... walaupun kaum guardian... akan terbebas dari bencana ini..." dia mulai melangkah
"Sebagai anggota Airies Kiriko... keselamatanmu juga akan kami jamin..." dia pun menghilang di tengah kerumunan orang

"Lord Meleagros..." Gumam Miyako
"Kami... tidak hanya bekerja sama dengan anda... dan anda pun tahu persis akan hal itu..." Miyako berdiri dan kembali berjalan menuju pintu keluar bandara.

DOJO

"Ini salahku...Defner hanya melindungiku" kata Klaus

"Aku masih belum bisa menahan "sesuatu" yang bersarang di tubuhku.....aku masih kurang latihan"

"Hukum saja aku...aku bersedia menerima hukuman apa saja!!!" Tegas Klaus....

"Ho...begitu...." Kata Lyciuss

"Sekarang apa yang mau kau katakan,Defner?" Kata Lyciuss lagi sambil menatap Defner.....

Macau International Port

"Wah..." orang orang melihat ke pelabuhan
"Sudah lama kita tidak melihat konsentrasi pasukan seperti itu..." mereka melihat ke arah iring iringan kapal perang di laut.

helikopter helikopter tempur terlihat berseliweran di atas kapal - kapal itu.

Iring iringan mobil masuk ke port militer dan berhenti tepat disamping sebuah kapal perang yang bertuliskan Manticore S.V.

"Hmm..." Izark turun dari salah satu mobil.
"Manticore ya..."

"Izark chan tidak suka kapal perang?" Renata yang juga baru turun bertanya sambil tersenyum.
"Bisa kupindahkan ke yacht saja koq..." dia mengambil HPnya

"Ah Renata..." Izark menhentikannya
"Tidak usah... terlalu mencolok..." mukanya memerah. Renata tersenyum.

"Izark kun... nona Renata..." Nell memanggil mereka berdua.
"Persiapan sudah beres... mari..." dia pun menaiki jembatan menuju kapal

"Ayo renata..." ajak Izark. dia dan renata pun naik ke dalam kapal

Iring iringan mobil kembali masuk ke port militer.
"Wah wah... disini panas..." keluh Miyako yang turun dari salah satu mobil. beberapa orang di belakang terlihat sibuk menurunkan tempat tidur Firenze.
"Hati - hati membawanya..." Miyako meyibak rambutnya.

"Hmm... cuaca yang cerah..." Lord Meleagros baru saja turun dari salah satu mobil.
"Ah..." dia melihat Firenze yang sedang dinaikkan ke kapal
"Tenang saja Firenze..." ucapnya lembut
"Kehadiranmu cukup diperlukan disini..."

"Nona Miyako!!" Kolonel menghormat pada Miyako
"Lord Meleagros!!" dia juga menghormat pada Lord Meleagros
"Persiapan sudah beres. mari kita masuk..."

"Ah..." Miyako melihat ke arah kolonel

"Sudah waktunya ya..." Lord Meleagros mulai berjalan ke arah jembatan kapal.

mereka semua pun masuk ke dalam kapal.

Kembali ke mansion di Kiseki~

Ray yang jarang berada di dekat wanita selain adiknya menjadi agak gugup.
Lalu ia berinisiatif untuk jalan-jalan keluar mansion.
"Um.... Anna.... maaf... tapi aku ingin pergi keluar dulu...." Ray berdiri.

Ray kemudian pergi menuju pintu, Anna lalu memberikan sebuah raincoat kepada Ray
karena diluar masih hujan.

setelah ia keluar mansion dan mengenakan raincoatnya, Ray kemudian pergi kearah
convenient store.

lalu~

Macau International Port

Manticore S.V.
VVIP Dining room

"hmm..." Izark duduk dikursinya begitu juga Nell dan Renata
"apa kabar Paman Meleagros?" Tanyanya sambil tersenyum ke arah Lord Meleagros

"Baik sekali tuan Izark." balas Lord Meleagros hangat.
"Lalu... nama anda?" Dia bertanya pada kolonel

"Leeu!" Jawab Kolonel tegas
"Leeu la Trois!"

"Oh..." Lord Meleagros mengambil gelasnya dan seroang pelayan mengisikan Sampanye di gelas itu.
"Keturunan China - Perancis?" Tanyanya ramah.

"Benar tuan Meleagros." Jawab kolonel. kini dia pun duduk di salah satu kursi.

"Ah tuan Izark." Panggil Miyako
"Bagaimana dengan Tuan Firenze?" seorang pelayan mengisi gelas Miyako dengan minuman yang sama.

"Tenang saja Miyako." Jawab Izark
"Firenze berada di bawah tenaga medis terbaik." Izark menoleh pada Lord Meleagros yang tersenyum.
"berarti tinggal menunggu kedatangan Defner dan Klaus..."

"Ah soal itu..." Renata menyela
"Mungkin mereka akan terlambat." Dia tersenyum
"Karena mereka harus mengklarifikasi penyebab pertarungan Defner dengan Firenze..." seorang pelayan juga mengisi gelas Renata dengan minuman yang sama.

"Ah benar juga..." Nell memegang gelasnya. seorang pelayan juga mengisi gelasnya dengan minuman yang sama.
"berarti kedatangan mereka akan terlambat."

"Kita tidak terlalu terburu - buru koq..." Izark juga memegang gelasnya. seorang pelayan juga mengisi gelas itu dengan minuman yang sama.
"yang penting rencana ini sukses..."

"Tuan Izark benar..." Lord Meleagros mengangkat gelasnya
"Oleh karena itu..." dia berdiri
"kita bersulang untuk tuan Izark!!" ucapnya dengan semangat

"Semoga rencana kita berjalan dengan lancar!!" Renata menyahut hangat

"Bersulang!!" Miyako mengangkat gelasnya.
lalu semuanya pun minum dengan perasaan antusias.

"Oi, magus yang berada disana"

Falken yang sedang berada di dekat jalan menuju convenient store memanggil seorang magus yang tidak lain adalah Ray.

"Sepertinya kalian mengalami dilema yang berat yah, melihat bahwa salah satu temanmu berkhianat melawan kalian sendiri"

Falken kemudian berjalan mendekati Ray sambil menyalakan sepuntung rokok.

"Dengar, aku hanya ingin memberi tahu, tidak lebih dan tidak kurang, hanya informasi yang akan sedikit membantu kalian"
"Kalian lemah..."
"Daripada kalian membuang nyawa secara cuma-cuma, lebih baik kalian kembali dan bilang kepada pemimpinmu bahwa misi kalian gagal karena pengkhianatan dari salah satu temanmu yang akan segera mati di tanganku"

Falken kemudian pergi meninggalkan Ray dengan motor yang diparkirnya tidak jauh dari jalan itu. Tidak lama di tengah jalan, ponsel Falken berbunyi.

"Halo? Ah, Vera, ada apa?"

"Aku mendapat sesuatu yang mungkin menarik untukmu dari Foundation, cepatlah kemari"

Kuala Lumpur

Di sebuah bar,
"kontak dengan Foundation sudah dilaksanakan"

"Bagus!!" pria itu menghisap cerutunya lagi

"Tuan!" sesorang memanggilnya. dan meletakkan catatan di mejanya.
"Semua telah berkumpul di Macau!"

"Hmm..." dia memperhatikan catatan itu.
"Leeu membawa armada yang cukup besar..." gumamnya
"Oh..." dia sedikit terkejut
"House of Spirit juga mengerahkan sebagian besar anggotanya??"

"benar tuan... berdasarkan perintah Lord Meleagros de'l Altoria Yunos... ketua House of Spirit..."

"Hmm... rencana kerjasama Grand Kiriko dan Foundation tidak boleh sampai gagal." Tambahnya
"Kalau perlu... kita satukan mereka dengan House of Spirit dalam ikatan kerja sama!!" dia kembali menghisap cerutunya
"Seperti yang dilakukan nyonya besar pada Federasi Magus."

Di jalanan Kiseki......

Hujan masih mengalir deras, Ray yang mendengar kata-kata dari seseorang (Falken)
tentang kejadian pengkhianatan itu hanya terdiam.
"Lemah? ya..... aku memang masih lemah.." gumam Ray

Ray kemudian berjalan lagi, mengingat kata-kata dari seseorang tadi (Falken).
"(misi gagal...? misi apa? apakah itu misi yang Magus lain jalankan? Akira kah?)"

Ichiko nampak shock dengan apa yang dia lihat. 'Ichiko' hanya tersenyum saja melihat hal ini.
"Inilah ingatanmu yang telah kau lu.....tidak....telah dihilangkan darimu...."
"Dihilangkan.....?! Jangan bilang yang kau maksud adalah....."
"Fufufu....nampaknya kau mulai mengerti yah....."
"Lalu.....sekedar memberi tahumu....walaupun tadi aku bilang aku adalah kau.....tapi aku tentu juga memiliki nama....."
"Dulu...dulu sekali....aku sempat keluar dari sini....dan 'orang' itu menyadarinya....."
"Dia memberiku nama.....'Ichika'"
"'Orang' itu.......apa yang kau maksud adalah....."
"Fufufu.....untuk saat ini nampaknya cukup....."
"Eh?"
"Sampai jumpa lagi.....Ichiko....."

Ichiko langsung kembali membuka matanya. Dan dia sekarang nampak bingung melihat di mana dia berada.
"Sekarang...."
"Aku berada di mana.....?"
"Dan....yang tadi itu....."
"Ugh....."
"Nampaknya bukan sekedar mimpi biasa......"
"Ichika.......kah......."

@Kamar Ichiko
"Oh rupanya kau sadar Ichiko." kata Anna.
Ichiko terlihat kaget. Ia bingung bagaimana orang yang belum ia kenal bisa mengenalnya. Ichiko menatap Anna sekali lagi...ia seperti teringat sesuatu.
"Kenalkan Namaku Anna...^^" kata Anna yang berusaha siapa tahu ia ingat Anna yang dulu berhubung Anna yang sekarang da diubah dewasa oleh kakaknya sendiri.
"Bagimana keadaanmu? Tenang saja disini aman. DAn Rey sedang keluar sebentar katanya." kata Anna.

Ichiko hanya terdiam sebentar melihat Anna. Tentu dia tahu siapakah anna yang ada di depannya tersebut. Tetapi tentu adalah hal yang sangat mengejutkan melihat anna kecil yang baru beberapa waktu saja dia tidak melihatnya sekarang sudah menjadi sebesar itu. Menyembunyikan keterkejutannya Ichiko hanya tersenyum kepada Anna dan sedikir berpura-pura bodoh.
"Ahaha.....an-chan....sekarang....sudah besar yah....."
"Mengejutkan juga melihat perkembangan anak-anak jaman sekarang"
"Lalu.....kenapa kau....tahu namaku......?"

Wajah Ichiko menjadi nampak sedih mengingat saat dia bersama anna yang sangat singkat dulu.